RJS.News. Kendal-Pemilihan umum tahun 2024 yang digelar serentak diseluruh Indonesia, berbagai aneka busana di pakai untuk menarik dan memiliki ide tersendiri.
Salahsatunya di TPS 0016 Desa Penyangkringan, di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, pada Rabu 14 Februari 2024.
Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memilih untuk memakai adat dalam mengenakan pakaian.
Hal ini menandai kekayaan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat, dengan mengenakan baju adat khas Minangkabau. Ketua KPPS Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri Firdous yulianto memberikan penjelasan mengenai keputusan tersebut.
“Kami memilih untuk mengenakan baju adat Minangkabau sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia,”
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kami sebagai penyelenggara pemilu tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan kelancaran proses pemungutan suara, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang kita miliki.”imbuh Yulianto.
Menurut kades Ares Supriyanto, pemilih busana adat Minangkabau juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat agar lebih antusias dalam mengikuti proses demokrasi.
“Kami berharap dengan mengenakan busana adat ini, masyarakat akan lebih tertarik untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya,”kata Kades.
Selain itu menururutnya ingin menyampaikan pesan bahwa pemilu adalah momen penting bagi setiap warga negara, dan semua pihak harus turut serta aktif dalam menjaga demokrasi.
Keputusan ini pun mendapat tanggapan positif dari sebagian besar pemilih yang datang ke TPS 0016. Siti, seorang pemilih yang datang bersama keluarganya, menyambut baik inisiatif anggota KPPS untuk mengenakan baju adat.
“Saya merasa bangga melihat para petugas TPS memakai baju adat. Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman budaya di Indonesia bisa disatukan dalam momen-momen penting seperti ini,” ujarnya.
Selain itu, keputusan anggota KPPS untuk mengenakan baju adat Minangkabau juga mendapat apresiasi dari pemerintah Desa penyangkringan Ares Supriyanto.
Kades menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh anggota KPPS yang telah menunjukkan sikap yang luar biasa dalam menghargai budaya daerah.
“Kami mengapresiasi keputusan anggota KPPS Desa Penyangkringan untuk memakai baju adat Minangkabau. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan keberagaman budaya di Indonesia,” tuturnya.
Dengan mengenakan busana adat Minangkabau, anggota KPPS Desa Penyangkringan telah memberikan contoh nyata tentang pentingnya menghargai dan melestarikan budaya bangsa.
Keputusan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya, tetapi juga sebagai cara untuk memotivasi masyarakat agar lebih aktif dalam proses demokrasi. Semoga, semangat ini dapat terus diteruskan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
RED:Nyaman