RJS.NEWS, WONOSOBO,- SMP Negeri 1 Mojotengah Wonosobo bekerjasama dengan Polres Wonosobo mengadakan pengarahan bahayanya kenakalan remaja/perundungan di lingkungan sekolah, kegiatan dilaksanakan di GOR SPEMO ( SMP N 1 Mojotengah ) pada Senin pagi, (9/10/2023).
Disampaikan Ipda Budi Santoso Kaurbinops Satbinmas Polres Wonosobo, bahwa kegiatan tersebut adalah upaya untuk mengarahkan tentang bahayanya Kenakanlan Remaja di usia anak/Remaja.
“ Apabila adik-adik ini, menjadi korban jangan takut melapor, yang pertama kami siap melanyani. Kalau kejadian di rumah di sarankan di sampaikan ke Orang Tua (Bapak dan Ibu), jangan menutup diri, kita berangkat sekolah dengan ceria dengan semangat untuk belajar agar cita-cita kita bisa tercapai. Kemudian Langkah Kedua melaporkan kepada pihak layanan juga bisa, bila kurang puas dengan penyelesaian yang ada, bisa melapor ke Polres Wonosobo atau polsek terdekat. Disini yang terpenting adalah bidang layanan yaitu PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), sebelum usia 17 tahun Adik-adik masih kategorinya adalah anak. ” Tegas Budi
Lanjut Budi, ” Korban bullying itu belum tentu cewek bisa juga cowok. Tadi sudah saya terangkan kalo di kaum putri itu bullying umumnya pakai perkataan, sedangkan kaum putra bulliyingnya dengan perilaku. Kami akan pantau dari sekolah yang ada di Wonosobo, kita akan buat rayon. Kalau sudah masuk di kantor polsek, biar yang memantau dari polsek, namun kalau pemantauanya dari polres Wonosobo, akan kita pantau dari polres Wonosobo. Kita arahkan supaya dadi wong apik (Jadi orang baik), teratur, taat aturan. Jadi mohon kerja samanya adik-adik,” tutur Kaurbinops Satbinmas Polres Wonosobo.
” Setelah pulang dari sekolah, adik-adik akan kami pantau dari jalan. Kalau dekat lebih baik jalan kaki saja, pelan-pelan yang penting sampai rumah. Saya yakin kalau adik-adik di sini semua bahagia, oleh karena itu, kalau pulang sekolah jangan nyegati (menghentikan) mobil di tengah jalan, nanti kami akan laporkan, kalau adik-adik masih nyegati di spbu krasak atau pom bensin, nanti kami akan bawa, akan saya beri tindakan disiplin dengan menyanyikan lagu indonesia raya selama 2 hari tidak berhenti. Nah makanya kalau tidak mau seperti itu jangan nyegati mobil di jalan, di SPBU Krasak. Kita tegakkan anti bullying, anti perundungan dan kenakalan remaja. Nah, tadi disampaikan guru–guru di SPEMO akan membuat video seperti yang ada di tik-tok itu, Anti Bullying ataupun perundungan. Hal tersebut agar anak-anak bisa merefrensi dan waspada. Pemerintah atau aparatur negara memperhatikan dan sangat peduli dengan anak-anak, sebab anak-anak adalah sumber daya manusia dimana kedepanya menjadi generasi penerus bangsa serta harus peduli dengan teman-temanya.” Pungkas Budi
RED:(Zahra)